Siang melukis jejak pandang
Hanya meriwayatkan sengketa bayang
Luruh kelopak mataku menanggung silaunya
Teringat dua kata di akhir episode cinta
Mungkin karena siang menelanjangi mata
Hingga sungut sapamu membuatku terlena
Lihat saja batang aksara pun menulis cinta
Menjadi "Geguritan" dendang asmaradhana
Hanya meriwayatkan sengketa bayang
Luruh kelopak mataku menanggung silaunya
Teringat dua kata di akhir episode cinta
Mungkin karena siang menelanjangi mata
Hingga sungut sapamu membuatku terlena
Lihat saja batang aksara pun menulis cinta
Menjadi "Geguritan" dendang asmaradhana
Asmara tanpa jeda antara kau dan aku
Pada seluas tatap mata terhenti di titik rindu
Bagi mu wahai kekasih penyulam matahari
Terik ini bukan alasan untuk mengingkari
Seribu rindu selalu menanti
Karna malam pasti tepati janji
Pada seluas tatap mata terhenti di titik rindu
Bagi mu wahai kekasih penyulam matahari
Terik ini bukan alasan untuk mengingkari
Seribu rindu selalu menanti
Karna malam pasti tepati janji
Hati ini tak mampu melukis kata
Agar menjadi puisi cinta untukmu
Pandanganku mengelabuhi cinta
Sementara bibir gagap kelu dan kaku
Kerlingan maya buat hatiku tak berdaya
Kias kata tak dapat ku pungut menambal derita
Yang terpendam bila bertatap rasa
Dan beranaklah air mata bila tak mampu memuja
Agar menjadi puisi cinta untukmu
Pandanganku mengelabuhi cinta
Sementara bibir gagap kelu dan kaku
Kerlingan maya buat hatiku tak berdaya
Kias kata tak dapat ku pungut menambal derita
Yang terpendam bila bertatap rasa
Dan beranaklah air mata bila tak mampu memuja
Haruku terus berisak parau di hari hariku
Tergaris lurus dengan sejuk rindang sahajamu
Bilakah pahitku selalu mengikuti bayangmu
Atau kau hanya menjadi pengharapanku
Haruskah ku menghindar dari tatapmu
Karena kan menusuk dinding cinta yang ku pugar untukmu
Haruskah kupendam rasa ini
Sampai kau menyadari
Tergaris lurus dengan sejuk rindang sahajamu
Bilakah pahitku selalu mengikuti bayangmu
Atau kau hanya menjadi pengharapanku
Haruskah ku menghindar dari tatapmu
Karena kan menusuk dinding cinta yang ku pugar untukmu
Haruskah kupendam rasa ini
Sampai kau menyadari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar